1.
Pengertian
Remaja adalah periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak
dengan masa dewasa (DeBrun,1990). Bisa juga diartikan sebagai masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai
pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal
dua puluhan tahun. Selain itu juga ada yang berpendapat bahwa masa remaja akan
berakhir pada usia 22 tahun.
Bagian dari masa remaja itu antara lain proses pertumbuhan
biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari
masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi
reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara
abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds,2001).
Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang
terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat
terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan
kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak
(Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia bisa dilihat
dari berbagai jenis, akan tetapi dalam makalah ini hanya dibahas perkembangan
fisik dan motorik pada remaja.
Fase remaja
merupakan suatu perkembangan individu yang sangat penting, yang di awali dengan
matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut
Konopka (Pikunas, 1976) masa remaja meliputi:
a.
Remaja awal adalah remaja usia 12 sampai 15 tahun
b.
Remaja madya (pertangahan) adalah remaja usia 15 sampai
18 tahun
c.
Remaja akhir adalah remaja usia 19 sampai 22 tahun.
Pendapat yang lain adalah Menururt Hurlock
(1964) yang mengatakan bahwa remaja terbagi menjadi 2 periode antara lain:
- Remaja awal (12/13 th – 17/18 th),
- Remaja akhir (17/18 th – 21/22 th).
Walaupun pembagian periode remaja berbeda,
akan tetapi keseluruhan waktu yang ada pada fase remaja adalah sama. WHO
menyatakan walaupun definisi remaja utamanya didasarkan pada usia kesuburan
(fertilitas) wanita, namun batasan itu juga berlaku pada remaja pria, dan WHO
membagi kurun usia dalam dua bagian yaitu remaja awal 10 – 14 tahun dan remaja
akhir 15 – 20 tahun.
2.
Perkembangan Fisik
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik
adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan
motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan
pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan
organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh
kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang
cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin
sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).
Secara umum perubahan yang akan terjadi pada saat remaja adalah:
Perubahan Tubuh
Beradasar pembagian dari periode
remaja adalah:
Ciri-Ciri
Remaja Awal (Teenagers)
a.
Perubahan Eksternal
1.
Tinggi
Rata-rata anak perempuan mencapai
tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun, dan
rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya. Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak
jelas dalam usia 12-14 tahun remaja putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan
pertumbuhan remaja pria.
2.
Berat
Perubahan berat badan mengikuti
jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar
ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak
mengandung lemak sama sekali.
3.
Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun
mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya, badan melebar dan memanjang
sehingga anggita badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang. Pada laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan
otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai menunjukkan
mekar tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
4.
Organ Seks
Baik organ seks pria maupun wanita
mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum
matang sampai beberapa tahun kemudian. Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12 th – 14/15 tahun. Biasanya
pertumbuhan itu lebih cepat pada remaja putri dibanding remaja putra.
Ada 2 macam ciri-ciri pada organ
seks, antara lain:
4.1 Ciri-ciri
seks primer
Pada masa remaja
pria ditandai dengan cepatnya pertumbuhan testis, yaitu pada tahun pertama dan
kedua, kemudian tumbuh secara lebih lambat dan mencapai ukuran matangnya pada
usia 20 atau 21 tahun. Sebenarnya testis ini ada sejak kelahiran, tetapi baru
10 % dari ukuran matangnya. Setelah testis mulai tumbuh, penis pun mulai
bertambah panjang, pembuluh mani dan kelenjar prostat semakin membesar.
Matangnya organ-organ seks tersebut, memungkikan remaja pria (sekitar 14-15
tahun) mengalami “mimpi basah” (mimpi berhubungan seksual.
Pada remaja wanita,
kematangan organ-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina dan
ovarium. Ovarium mengeluarkan telur dan mengeluarkan hormon-hormon yang
diperlukan untuk kehamilan, menstruasi dan perkembangan seks sekunder. Pada
masa inilah (sekitar usia 11-15 tahun) untuk pertama kalinya remaja wanita
mengalami menstruasi pertama. Menstruasi pertama sering disertai dengan sakit
kepala, sakit punggung dan mudah tersinggung.
4.2 Ciri-ciri
Seks Sekunder
Pada remaja wanita ciri-ciri
sekundernya yaitu, tumbuh rambut atau bulu disekitar kemaluan dan ketiak,
bertambah besarnya buah dada,dan bertambah besarnya panggul. Pada remaja pria
yaitu, tumbuh rabut atau bulu disekitar kemaluan dan ketiak, terjadi perubahan
suara, tumbuh kumis, dan tumbuh jakun.
b.
Perubahan Internal
1.
Sistem Pencernaan
Perut menjadi
lebih panjang dan tidak lagi terlampau bebentuk pipa, usus bertambah penjang
dan bertambah besar, otot-otot perut di dinding-dinding usus menjadi lebih
tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
2.
Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh
pesat selama masa remaja; pada usia 17 atau 18, beratnya duabelas kali berat
pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan
mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
3.
Sistem Pernafasan
Kapasitas
paru-paru anak perempuan hamper matang pada usia 17 tahun; anak laki-laki
mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.
4.
Sistem Endokrin
Kegiatan gonad
yang meningkat pada masa puber menyebabkan keseimbangan sementara dan seluruh
system endokrin pada awal masa puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat
dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja
awal atau awal masa dewasa.
5.
Jaringan Tubuh
Perkembangan
kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan sel tulang berkembang
sampai tulang mencapai ukuran matang, khususnya bagi perkembangan jaringan
otot.
Ciri-Ciri
Remaja Akhir
a.
Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang
dengan kata lain tidak sepesat dalam masa remaja awal. Bagi remaja pria pada
usia 20 th dan remaja wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan
yang lambat.
b.
Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek
pertumbuhan dan menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan anggota badan menjadi
berimbang, wajah yang simetris, bahu yang berimbang dengan pinggul.
c.
Ciri-ciri seks sekunder yang utama berada pada
tingkat perkembangan yang matang pada akhir masa remaja.
3.
Kondisi – Kondisi yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Fisik Remaja
Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
a. Pengaruh
Keluarga
Kondisi keluarga
adalah salah satu factor yang mempengaruhi perkembangan remaja, hal in
desebabkan karena kebanyakan remaja terutama masih berusia belasan tahun masih
menggantungkan hidupnya terhadap orang tua atau keluarganya. Jika keluarga
berasal dari orang yang berpengetahuan tentang kesehatan dan mendukung
perkembangan remaja, maka kemungkinan besar remaja akan tumbuh dengan baik.
Jika tidak maka hal yang akan terjadi adalah sebaliknya.
b. Pengaruh
Gizi
Dengan gizi yang baik dan mencukupi kebutuhan remaja maka remaja juga akan tumbuh dengan baik karena nutrisi yang dibutuhkan tubuh akan tercukupi. Akan tetapi dengan kondisi gizi yang baik harus didukung dengan pengetahuan gizi yang cukup.
Dengan gizi yang baik dan mencukupi kebutuhan remaja maka remaja juga akan tumbuh dengan baik karena nutrisi yang dibutuhkan tubuh akan tercukupi. Akan tetapi dengan kondisi gizi yang baik harus didukung dengan pengetahuan gizi yang cukup.
c. Gangguan
Emosional
Remaja adalah seorang yang idealis,
ia memandang dunianya seperti apa yang ia inginkan, bukan sebagaimana adanya.
Ia sering cepat marah, cepat tersinggung atau frustasi. Apalagi kalau sudah
mengenal artinya cinta dalam hidupnya. Selain itu, oleh keluarga dan masyarakat
ia dianggap sudah menginjak dewasa, sehingga diberi tanggung jawab layaknya
seorang yang sudah dewasa. Ia mulai memperhatikan prestasi dalam segala hal,
karena ini memberinya nilai tambah untuk kedudukan sosialnya di antara teman
sebaya maupun orang-orang dewasa. Jika terjadi masalah dan gangguan terus
berlanjut maka akan berdampak kepada hal lain seperti pola makan, istirahat,
dan olahraga. Remaja yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan
terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi
hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat
tubuh yang seharusnya.
d. Jenis
Kelamin
Pada umumnya
perbedaan ini sangat mencolok karena struktur tubuh antara laki laki dan
perempuan berbeda, misalnya hormon-hormon yang ada didalam tubuh dan bentuk
jaringan yang ada didalamnya akan mempengaruhi perkembangan individu.
e. Status
Sosial Ekonomi
Jika seseorang berekonomi lemah
kemungkinan besar tidak akan bisa membeli sesuatu yang dibutuhkan untuk mencukupi
kebutuhannya. Hal in akan berdamak terhadap perkembangan remaja. Jika seseorang
tidak bisa membelis sesuatu untuk memenuhi kebutuhan maka secara tidak langsung
membuat anggota tidak mendapat asupan gizi dan jika didalamnya ada seorang
remaja maka remaja tersebut akan kekurangan asupan makanan dan akan berpengaruh
terhadap perkembangannya.
f. Kesehatan
Seseorang yang
mengidap suatu penyakit tertentu kemungkinan besar akan mengganggu metabolism
tubuhnya. Apalagi kalau penyakit didalam tubuhnya tergolong penyakit berbahaya.
Dalam kondisi sakit asupan makanan yang seharusnya menjadi gizi dan nutrisi
bagi tubuh maka oleh tubuh akan digunakan sebagai anti body dan akan mengganggu
proses metabolism tubuh yang lain. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit,
biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat dibanding yang sering
sakit.
g. Pengaruh
Bentuk Tubuh.
Diantara
perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah ; pertumbuhan tubuh (badan makin
panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan
haid pada perempuan dan "mimpi pertama" pada anak laki-laki ). Akibat
dari bentuk tubuh yang berbeda maka akan mengakibatkan perkembangan yang
berbeda pula. Misalnya orang yang gemuk cenderung berbeda dengan orang yang
berbadan kurus, terutama dalam hal aktivitas fisik.
4. KEMAMPUAN GERAK ADOLESENSI
a. Kemampuan Gerak
Perubahan
dalam penampilan gerak pada masa adolesensi mengikuti perubahan perubahan dalam
ukuran badan,kekuatan dan fungsi fisiologis. Anak laki-laki mengalami
peningkatan yang signifikan tetapi anak perempuan tidak menunjukan peningkatan
yang berarti ,bahkan menurun pada umur menstruasi hal tersebut dapat dilihat
dari gerakan lari lompat jauh tanpa awalan dan melempar jarak jauh, karena anak
perempuan mencapai hasil maksimal dalam berlari pada usia 13 tahun dan
menunjukkan sedikit perubahan dalam melempar dan melompat sesudah umur
tersebut.
Selanjutnya
penelitian lain dari Vincent (1968) menyatakan bahwa anak perempuan mencapai
skor terbaik dalam ketepatan melempar, memantulkan ketembok dan melempar jarak
jauh pada usia 15,3 tahun, untuk lompat tinggi penampilan terbaik pada usia
14,4 tahun, sedangkan siswa putri yang sehat dan segar mencapi skor tertinggi
dalam lompat pada umur 18,4 tahun. Penampilan fisik sesudah pubertas lebih banyak
dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan.
Umumnya
penampilan gerak anak perempuan dalam keterampilan dasar cenderung menurun
sebelum mencapai kematangan biologis, kira-kira 3 tahun sebelum kematangan
skeletal sebaliknya anak laki-laki terus mengalami peningkatan penampilan
geraknya dengan bertambahnya kematangan skeletal.
Kecepatan
matang secara biologis laki-laki adanya hubungan dengan penampilan gerak.
Umumnya anak laki-laki masa pubertas meningkat secara terus menerus dan teratur
dalam lari dan melompat, tetapi sediki terlambat dalam lemparan, hal ini
berhubungan dengan serangkaian pertumbuhan fisik, seperti tungkai yang
memanjang, pinggul yang melebar sebelum pengembangan bagian pundak.
Dalam
lompat jauh tanpa awalan, menggantung dengan lengan ditekuk, berbaring duduk
(sit-up) dengan lutut ditekuk anak laki-laki umur 10-16 tahun menunjukkan
peningkatan yang berbeda. Peningkatan penampilan tertinggi untuk lompat jauh
tanpa awalan terjadi antar umur 14-15 tahun dan umur 11-12 tahun untuk lengan
menggantung dan sit-up. Peningkatan maksimum lompat jauh tanpa awalan dan
menggantung bertepatan dengan puncak percepatan pertumbuhan tinggi badan,
sendangkan peningkatatan pada sit-up 1 tahun sebelum puncak percepatan
pertumbuhan tinggi badan. Peningkatan yang lebih cepat pada anggota badan
sehingga secara mekanika memberikan keuntungan dalam melakukan sit-up karena
togok relative lebih pendek.
Pertumbuhan
yang cepat pada laki-laki memberikan keuntungan dalam ukuran dan bentuk tubuh,
kekuatan dan fungsi fisiologis yang memberikan kemudahan dalam penampilan fisik
selama masa adolesensi.
b.Koordinasi
Kesimbangan
Peningakatan
koordinasi pada anak laki-laki terus berjalan dengan berjalannya umur
kronologis,sedangkan anak perempuan sudah tidak berkembang lagi sesudah umur 14
tahun kelincahan anak laki-laki lebih unggul dibanding perempuan kelincahan
anak wanita dewasa kurang baik daripada kelincahan wanita masih muda atau
anak-anak tetapi wanita dewasa lebih bisa menjaga posisinya.
Terjadinya
penurunan kelincahan sesudah umur 14 tahun,adanya sedikit perubahan terjadi
penurunan pada kontrol kelentukan keseimbangan bagi perempuan. Terutama pada
masa puber berat badan akan bertambah sehingga mempengaruhi terhadap penampilan
gerak perempuan.
Kombinasi gerak anak
laki-laki pada awal pubertas mengalami perkembangan sedikit sekali tetepi
setelah itu perkembangannya semakin cepat. Ada hubungan yang besar antara
keseimbangan dinamik dengan penilaian kemampuan fisik anak laki-laki usia SMP.
Perubahan pesat yang terjadi pada masa adolesensi seperti tambahnya
fisik,kekuatan dan proporsi tubuh berpengaruh terhadap pengaturan syaraf
gerak,yang berakibat menurunnya beberapa kemampuan gerak untuk keseimbangan.
Proses penyesuaian integrasi fungsi syaraf gerak memerlukan waktu cukup lama hal
ini berpengaruh merugikan terhadap kehilangan koordinasi gerak.
c. Peningkatan Penampilan Gerak
Masa sebelum adolesensi dan adolesensi merupakan saat peningkatan penampilan gerak seperti lari cepat,lari jarak jauh dan lompat tinggi. Peningkatan secara kuantitatif yang berlangsung terus akan mengahasilkan peningkatan penampilan dan daya tahan. Demikian ini pula sumbangan diri unsur koordinasi tidak diragukan lagi dalm menunjang peningkatan keterampilan.
Masa sebelum adolesensi dan adolesensi merupakan saat peningkatan penampilan gerak seperti lari cepat,lari jarak jauh dan lompat tinggi. Peningkatan secara kuantitatif yang berlangsung terus akan mengahasilkan peningkatan penampilan dan daya tahan. Demikian ini pula sumbangan diri unsur koordinasi tidak diragukan lagi dalm menunjang peningkatan keterampilan.
Peningkatan
gerak secara kuantitatif dalam penampilan gerak pada masa adolesensi adalah
sebagai berikut :
- Lari
Pengukuaran
kuantitatif untuk lari umumnya dilakukan dengan mengukur kecepatan,lari jarak
pendek dan kelincahan. Kelincahan lari merupakan frekuensi yang dicapai
seseorang dalam mengubah arah. Kecepatan lari anak laki-laki akan terus
meningkat antara umur 4-17 tahun tapi
perempuan menunjukan penurunan,selain itu laki-laki memiliki kecepatan lebih
tinggi dibanding perempuan.
- Lompat (jumping)
Lompat
kearah depan atau atas menunjukan peningkatan lompatan kedepan untuk laki-laki
dan perempuan kira-kira 33 inchi pada umur 5 tahun dan pada umur 10-11 tahun
mencapi 60 inchi sesudah itu laki-laki terus meningkat kira-kira 90 inchi pada
umur 19 tahun,sedangkan perempuan mengalami kestabilan.
- Melempar (throwing)
Gerak
lemparan sering digunakan untuk mengukur penampilan lempar adapun kecepatan dan
ketepatan juga ikut dinilai. Penampilan lempar berbeda dari kemampuan lari dan
lompat,demikian pula perbedaan yang ada antara laki-laki dan perempuan yang
terjadi sejak usia muda. Penelitian dari Espenchade (1960) menemukan
peningkatan lemparan dari kira-kira 24 feet pada umur 5 tahun sampai 153 feet
pada umur 17 tahun. Sebaliknya yang dialami anak perempuan sangat kontras dalam
penampilan lempar,hanya kira-kira 14,5 feet pada umur 5 tahun dan meningkat
75,7 pada umr 15 tahun,selanjutnya bahkan menurun pada umur 16 tahun.
Kecepatan
lempar anak laki-laki meningkat 5,45 feet/s setiap tahun sejak taman
kanak-kanak, peningkata rata-rata 3,88 feet. Perbedaan kecepatan lempar antara
laki-laki dan perempuan adalah besar sedangkan jarak lemparan masih mendekati
sejajar.
- Keterampilan Dasar
Sebagian
besar penelitian menyatakan bahwa usia untuk belajar gerak yang paling tepat
adalah sebelum masa adolesensi terutama pada umur12 tahun atau sebelumnya. Masa
kanak-kanak merupakan waktu untuk
belajar kemampuan dasar,sedangkan masa adolesensi adalah masa penyempurnaan dan
penghalusan serta mempelajari variasi berbagai macam keterampilan gerak.
Keterampilan
gerak pada masa adolesensi sangat dipengaruhi oleh penguasaan gerak dasar pada
masa anak-anak dan oleh faktor latihan. Oleh karena itu kecenderungan
keterampilan setiap individu pada masa adolesensi semakin bervariasi ada
keterampilan yang berkembang dengan baik ada pula yang tidak baik.
1 komentar:
mantapp ijin mengcopas yah
Posting Komentar